Puisi Aku - Chairil Anwar (1922-1949) Posted on 27 Desember 2016 by Editor. Chairil Anwar (1922-1949) Kalau sampai waktuku. 'Ku mau tak seorang kan merayu. Tidak juga kau. Tak perlu sedu sedan itu. Aku ini binatang jalang. 92| ANALISIS MAKNA PADA PUISI "AKU INGIN" KARYA SAPARDI DJOKO DARMONO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SEMIOTIKA DAFTAR PUSTAKA City I, Shalihah N, Primandhika B. R (2018). Analisis puisi sapardi djoko damono "cermin 1" dengan pendekatan semiotika. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia), 2614-624X Doyin. (2008). penelitiandengan judul Analisis Gaya Bahasa Pada Puisi "AKU"Karya Chairil Anwar. Puisi atau sajak merupakan suatu struktur yang kompleks, maka untuk memahaminya diperlukan analisis sehingga dapat mengetahui isi dari karya tersebut. Menganalisis sajak adalah usaha menangkap dan memberi makna kepada 2Analisis puisi "Aku" karya "Chairil Anwar" Aku Kalau sampai waktuku Kumau tak seorang yang merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang, menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri dan aku lebih tak peduli Hasilkajian ini menujukkan bahwa, puisi-puisi Chairil Anwar mempunyai berbagai kenangan masa lalu, dan puisi-puisi Chairil Anwar mempunyai manfaat bagi pendidikan dan pengajaran. Kajian ini menggunakan analisis kualtitatif, yaitu sebuah analisis menggunakan logika berfikir, dan pendekatan sosio-budaya dalam memaknai karya sastra. 1 Kritik Mimetik (Mimetic criticism) Dalam buku "Prinsip-prinsip Kritik Sastra", menyebutkan bahwa kritik mimetik memandang karya sastra sebagai tiruan, pencerminan, atau penggambaran dunia luar dan kehidupan manusia. Kriteria yang utama dikenakan pada karya sastra adalah "kebenaran" penggambarannya terhadap objek yang digambarkan atau . 348 414 230 223 448 387 150 129

makalah analisis puisi aku karya chairil anwar