Yangdimaksud dengan unsur unsur negara adalah bagian-bagian yang menjadikan negara itu ada. Pada umumnya, unsur unsur terbentuknya negara harus memenuhi unsur berikut ini : Pasal 25A UUD 1945, negara kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan
- Melalui berbagai pendapat mengenai teori pembentukan bumi dan pulau-pulau, sejarah kepulauan Nusantara atau Indonesia pun terbentuk melalui proses yang panjang dan rumit. Sebelum bumi didiami manusia, tepatnya pada masa Paleozoikum atau zaman kehidupan purba, kepulauan yang kelak disebut Nusantara masih diisi flora dan fauna. Alam secara terus-menerus berevolusi agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi alam dan iklim untuk menyesuaikan kehidupan makhluk hidup. Mestika Zed dan kawan-kawan dalam buku Sejarah Indonesia Kelas X SMA Semester 1 2013 menjelaskan peristiwa ini. Dituliskan, menurut para ahli bumi, posisi pulau-pulau di Kepulauan Nusantara terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi yang memiliki suhu sangat tinggi. Dari suhu itu material-material akan meleleh. Suhu tinggi ini terus-menerus bergejolak mempertahankan cairan sejak jutaan tahun lalu hingga menimbulkan ledakan dan keluarnya material dari perut juga Arti Meganthropus Paleojavanicus Sejarah, Penemu, Ciri, & Karakter Apa Saja Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia? Fosil Pithecanthropus Mojokertensis Sejarah, Arti, Penemu, & Ciri Terbentuknya Kepulauan Indonesia Ketika lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin dari ribuan derajat hingga membeku membentuk batuan beku atau kerak yang kemudian menjadi daratan. Pergerakan unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan tektonis. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat berupa subduksi ke atas, obduksi ke bawah, dan kolisi pertemuan antarlempeng. Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi tabrakan lempeng-lempeng. Di fase selanjutnya, pada akhir masa Mesozoikum, kegiatan tektonis sangat aktif menggerakkan lempeng-lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Aktivitas ini dikenal sebagai fase tektonis orogenesa larami yang menyebabkan daratan terpecah-pecah. Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya. Sebagian di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan juga Sejarah Pithecanthropus Erectus Penemu, Ciri, & Lokasi Ditemukan Sejarah Nenek Moyang Bangsa Indonesia Berasal dari Afrika? Sejarah Kutai Martapura dan Prasasti Kerajaan Tertua di Indonesia Hal yang sama juga terjadi pada Benua Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk pulau-pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur, dan sebagian Maluku Tenggara. Pada kala Pliosen setelah Miosen dan diikuti oleh kala Pleistosen sekitar 5 juta tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis. Maka dari itu, terdapat rangkaian gunung api aktif, pegunungan, dan perbukitan di Indonesia. Letak Kepulauan Nusantara yang berada pada deretan gunung api membuatnya menjadi daerah dengan tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang sangat juga Sejarah Singkat Kesultanan Cirebon Kerajaan Islam Sunda Pertama Sejarah UU Agraria 1870 Latar Belakang, Tujuan, Dampak Sejarah Sistem Presidensial Arti, Ciri-ciri, Kelebihan, Kekurangan Hingga saat ini, pergerakan tektonis masih terjadi yang menyebabkan bencana gempa, longsor, gunung berapi, dan lainnya. Dilansir dari situs resmi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, Pulau Sumatera merupakan yang paling sering diguncang gempa. Data geokimia terbaru oleh LIPI 2013 menyatakan Sumatera awalnya bukan satu pulau yang menyatu, melainkan tiga bagian yang terpisah. Begitu pula yang dipaparkan peneliti British Geological Survey NR Cameroon pada 1984. Dijelaskan pula perihal Pulau Sumatera berada di zona tepian tumbukan Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Hal inilah yang konon menyebabkan Sumatera jadi pulau yang rawan gempa jika dua lempeng tektonik ini memulai aktivitas juga Mengenal Sejarah, Isi, dan Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda 1928 Sejarah Erupsi Gunung Krakatau Purba Membelah Jawa & Sumatra Contoh Perkembangan Akulturasi Budaya Islam di Indonesia - Sosial Budaya Kontributor Nika Halida HashinaPenulis Nika Halida HashinaEditor Iswara N Raditya
LETAKGEOGRAFIS INDONESIA - Letak geografis atau letak posisi suatu wilayah dapat kita amati menurut kondisi permukaan bumi maupun posisinya pada bola bumi. Adapun diantara aspek dari letak geografis Indonesia yakni astronomis, geologis, fisiografis, dan sosial budaya. Indonesia sendiri termasuk dari negara kepulauan yang memiliki pulau dan wilayah yang amat strategis.
– Hallo para pencari ilmu,jumpa kembali dalam artikel di Kali ini akan membahas mengenai Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia. Ada yang sudah tau bagaimana Indonesia ini terbentuk? Oke, mari simak penjelasan secara lengkapnya dibawah ini ya. Latar BelakangFaktor Utama Fauna terdapat di Bagian Barat Garis WallaceSejarah Terbentuknya IndonesiaManfaat Terbentuknya Kepulauan IndonesiaProses Pembentukan Pulau Utama di IndonesiaSebarkan iniPosting terkait Latar Belakang Kepulauan Indonesia ini dengan luas wilayah sekitar Km2 yang secara geografis terletak diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta dua Samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia ini juga merupakan suatu Negara kepulauan yang dapat memiliki buah pulau, jumlah tersebut adalah jumlah yang didaftarkan ke dalam PBB, yang diidentifikasi berdasarkan metode dan definisi konvensi PBB. Secara zoogeografi, Indonesia ini dipisahkan oleh garis Wallace, garis ini yang memisahkan bagian barat Oriental region, Indo-malayan sub region dan bagian timur Australian region, Austro-malayan subregion. Garis ini terletak diantara pulau Bali dan juga pulau Lombok di selatan dan antara pulau Borneo dan pulau Sulawesi di Utara. Bagian barat yang termasuk di pulau Sumatra, pulau Jawa dan pulau Borneo wilayah Indonesia disebut Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya, sedangkan pada bagian timur terdapat juga pulau Sulawesi, Irian Jaya, pulau Sumbawa, dan pulau Flores, pulau Sumba serta juga pulau-pulau kecil yang terdapat di sekitarnya. Hal ini dikarenakan fauna yang terdapat di wilayah Indonesia merupakan fauna yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari benua Asia dan benua Australia. Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia juga termasuk ke dalam Paleotropical kingdom, Indo-malaysian subkingdom, Malaysian region Lincoln et al, 1998. Perbedaan pada penyebaran fauna dan flora secara geografis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing dalam melakukan pemencaran dan barriernya. Hewan yang senantiasa dapat memiliki suatu luas jelajah tertentu dan terutama hewan terrestrial, yang dibatasi oleh barrier-barrier geografis. Sedangkan tumbuhan juga memiliki distribusi yang luas dengan cara pemencaran yang beragam. Faktor Utama Fauna terdapat di Bagian Barat Garis Wallace 1. Rodinia 1200 Mya Pada 1200 juta tahun lalu, seluruh daratan yang ada di bumi ini tergabung menjadi super benua yang dinamakan dengan Rodinia. Rodinia ini berada pada Era Neoproterozoic. Berdasarkan suatu rekonstruksi ulang yang dilakukan oleh beberapa ahli, Rodinia tersusun dari beberapa Craton. Craton Amerika utara yang nantinya pun akan terpisah dan dapat menjadi Laurasia. Craton ini juga dikelilingi oleh craton lainnya, pada bagian tenggara craton Eropa Timur, craton Amazonia dan craton Afrika barat. Pada bagian selatan, terdapat Rio plato dan San Fransisco, sedangkan pada bagian barat daya ada craton Kongo dan craton Kalahari. Pada bagian timur laut ada juga craton Australia, craton India dan craton Antartica. Sedangkan untuk wilayah craton Siberia, craton china utara dan selatan, para ahli memiliki perbedaan pendapat untuk rekonstruksi craton ini. Pada super benua Rodinia, kita dapat melihat bahwa Australia pada era ini, sudah mulai terpisah dari daratan lain, sehingga dinamakan sebagai craton Australia. 2. Gondwana dan Laurasia 650 Mya Karena suatu pergerakan kerak bumi, Rodinia yang terpisah menjadi dua super benua yaitu Gondwana dan laurasia. Bagian-bagian yang akan membentuk Indonesia ini termasuk ke dalam super benua Gondwana, juga ada Australia. Pada masa ini pula pulau Papua sudah terpisah dari Australia. Sedangkan pulau-pulau yang lainnya dari Indonesia masih tergabug dalam craton China Utara. 3. Pangea 306 Mya Juga merupakan suatu super benua yang terbentuk dari hasil bersatunya Gondwana dan Laurasia. Pada era Paleozoic, yaitu pada era setelah Neoproteozoic. Perbedaan Rodinia dan Pangea yaitu sekitar tahun ini beberapa pulau yang berasal dari Indonesia sudah mulai terpisah dari craton China Utara, para ahli menyebutnya dengan Malaya. Pada era ini craton China Utara dan craton China Selatan masih tetap terpisah. 4. Periode Cretaceous 94 Mya Periode Cretaceous ini termasuk ke dalam Era Mesozoic, pada periode ini China utara dan China selatan sedah menyatu dan mulai membentuk Benua Asia. Begitu juga dengan Malaya, juga sudah bersatu ke dalam Benua ini. 5. Periode Tertiary 50 Mya Periode ini juga termasuk ke dalam Era Cenozoic, pada periode ini Indonesia juga mulai terbentuk. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo masih tetap terpisah jauh dengan pulau Papua. Bagaimana dengan sebuah pulau Sulawesi, berdasarkan pendapat para ahli, Pulau Sulawesi ini terbentuk dari pulau-pulau kecil bagian dari daratan Asia, daratan Australia dan juga pulau-pulau kecil yang awalnya berada pada samudra Pasifik, yang disebabkan oleh suatu pergerakan kulit bumi, pulau-pulau ini kemudian membentuk pulau Sulawesi. Jadi, pulau-pulau yang cikal bakalnya dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu Mya. Pada Periode Quaternary sekitar 2 juta tahun yang lalu hingga sekarang itulah proses utama dalam pembentukan kepulauan Indonesia. Sekitar 1 juta tahun yang lalu juga, pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan Semanjung Asia, disebut juga dengan “Paparan Sunda”. Paparan sunda ini juga akan terpisah oleh karena naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang naik atau turun karena dapat dipengaruhi oleh suhu Bumi dan Glacier. Beberapa kali pulalah pada Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat sekarang ini. Penjelasan ringkas ini, menggambarkan bahwa asal mulanya dari pulau-pulau yang terdapat di Indonesia berbeda-beda. Pulau Papua yang berasal dari wilayah craton Australia dahulunya, dan telah terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo ini yang merupakan bagian dari craton China Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk suatu daratan Asia, dan pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah. Berdasarkan rekonstruksi ini, kita juga bisa melihat darimana asal Fauna dan Flora yang terdapat di Indonesia. Sehingga Fauna yang terdapat pada suatu pulau Sumatra, Jawa dan Borneo ini memiliki karakter yang sama dengan yang terdapat di benua Asia, begitu juga dengan pulau Papua yang berasal dari craton Australia. Sedangkan pada pulau unik Sulawesi yang terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia, Australia dan beberapa pulau dari Samudara Pasifik, menyebabkan pulau ini juga memiliki fauna yang unik dan khas. Wallace juga menyatakan perbedaan antara bagian timur dan Barat Indonesia dengan suatu garis, berdasarkan kepada hal ini dan juga berdasarkan suatu observasi dan penelitian-penelitian yang dilakukannya. Sejarah Terbentuknya Indonesia Kepulauan Indonesia juga merupakan kepulauan yang istimewa karena kaya akan sumberdaya kebumian dan sering disebut pula dengan suatu “untaian jamrud khatulistiwa”. Secara astronomis Kepulauan Indonesia ini berada pada suatu wilayah dengan posisi garis Lintang Bumi 07˚ LU – 12˚ LS dan posisi garis Bujur Bumi 95˚ BT – 141˚ BT. Selain itu, Secara geologis juga Kepulauan Indonesia berada pada jalur penunjaman lempeng bumi, seperti penunjaman Lempeng Samudra Indo-Australia dengan suatu Lempeng Benua Eurasia yang memanjang dari pantai barat Sumatera hingga pantai selatan Jawa terus ke timur sampai Nusa Tenggara. Adanya proses penunjaman ini Kepulauan Indonesia juga terdapat deretan gunung api terutama dari Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara. Keterdapatan suatu deretan gunung api tersebut memberikan keuntungan bahwa tanah di sekitarnya akan menjadi subur dan produktif. Namun juga adanya gunung api yang masih aktif dan selalu aktif tersebut bahaya letusan gunung api juga harus diwaspadai. Selain itu bahaya banjir lahar dingin yang terutama pada musim hujan juga tidak boleh dilupakan. Jalur penunjaman suatu lempeng bumi di wilayah Kepulauan Indonesia merupakan suatu jalur penyebab gempa tektonik yang mana bersifat regional dan umumnya kerusakan yang dapat ditimbulkan sangat parah. Jalur gempa tersebut secara geologis ini berdampingan dengan jalur gempa bumi. Pembentukan benua yang terjadi di planet Bumi oleh beberapa ahli geologis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut ini Teori Continental Drift Pergerakan Kontinen atau Benua. Menurut teori continental drift ini pada saat awal pembentukan benua, dahulunya enam benua yang ada di bumi ini menjadi satu benua yang utuh. Kemudian, lama kelamaan wilayah pada benua yang menjadi satu tersebut mengalami suatu pergeseran atau pergerakan akibat formasi atau suatu pembentukan susunan dasar bumi dan menyebabkan benua tersebut memisahkan diri satu sama lain hingga sekarangn akan menjadi enam benua yang sudah terpisahkan oleh lautan dan samudera. Teori Plate-Tectonics Lempeng Tektonik, pembentukan suatu benua yang ada di bumi disebabkan oleh adanya pergerakan jalur lempengan yang ada di dasar pada permukaan bumi akibat dari pergerakan aktif sejumlah gunung berapi yang ada di bumi dimana suatu pergerakan aktif gunung berapi ini menyebabkan adanya gempa tektonik dengan magnitude yang besar dan dahsyat sehingga dapat membelah beberapa daratan menjadi beberapa benua. Menurut para ahli, posisi pulau-pulau yang ada di kepulauan Indonesia selalu bergerak secara dinamis akibat suatu tekanan magma dari perut bumi. Pergerakan unsur-unsur geodinamika ini dikenal juga dengan kegiatan teknonis. Wilayah kepulauan Indonesia merupakan titik temu di 3 lempeng yaitu sebagai berikut Di Selatan Lempeng Indonesia – Australia Di Utara Lempeng Eurasia Di Timur Lempeng Pasifik Lempeng-lempeng itu akan terus mengalami pergerakan ke atas, ke bawah, bertumpukan, pemisahan atau tabrakan dan semuanya itu menyebabkan wilayah dari kepulauan Indonesia secara teknonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil hingga rawan gempa sepanjang waktu. Sejarah proses pembentukan kepulauan Indonesia dari sejumlah sudut pandang yaitu sebagai berikut ini 1. Proses Geologis Pembentukan kepulauan Indonesia dapat dijelaskan dari salah satu proses geologis yang terjadi pada saat proses pembentukan alam, yaitu suatu proses endogen dan eksogen. Tenaga endogen adalah suatu proses pembentukan alam yang bersumber dari aktifitas dinamik bumi. Aktifitas ini dapat menyebabkan adanya deformasi kerak bumi yang mengakibatkan adanya formasi daratan akibat daya yang maha dahsyat sehingga sejumlah pulau yang ada di Indonesia terpisah antara satu sama lain. Gerak endogen ini dapat diketahui dari adanya suatu letusan gunung berapi dan gempa bumi. Kedua aktifitas ini juga dapat menimbulkan adanya goncangan dan pensesaran pada permukaan daratan atau pulau yang menyebabkan adanya suatu peristiwa longsor di daerah yang memiliki tingkat kecuraman yang tinggi dengan keadaan batuan yang tidak terkonsolidasi dengan baik. Sedangkan gaya eksogen merupakan suatu proses pembentukan alam yang bersumber dari luar permukaan bumi. Gaya atau tenaga eksogen ini juga meliputi suatu iklim, hujan, angin, dan suatu perubahan temperature batuan yang mengalami pelapukan atau mengalami proses geomorfologi. 2. Proses Tektonik Lempeng Menurut pengertian tektonik lempeng, semua yang ada di kerak bumi ini merupakan suatu lempeng yang bersifat kaku terhadap satu dengan lainnya di atas suatu cairan yang plastis dimana masing-masing lempeng tersebut dapat bergerak menjauh dari pusatnya. Sehingga terjadinya suatu kemunculan yang berada di tengah samudera atau dengan kata lain mid oceanic ridge dan kemudian dapat menyusup ke bawah lempeng lainnya melalui suatu jalur pembengkokan atau subduction zone atau bergeser terhadap suatu lempeng lainnya dengan dibatasi oleh sesar mendatar atau transfault form dengan kecepatan relatif 10 cm/th. Sehingga proses pembentukan di wilayah kepulauan Indonesia dapat terlihat pada pemunculan beberapa pulau yang ada di sepanjang Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. 3. Proses Tektonik Kepulauan Kepulauan Indonesia ini berkaitan erat dengan perkembangan tektonik kepulauan yang berasal dari proses lempeng tektonik. Berdasarkan klasifikasinya, wilayah kepulauan Indonesia ini terbentuk dari tiga hasil pergerakan lempeng besar, yaitu suatu lempeng Pasifik di sebelah barat, lempeng samudera Hindia di sebelah selatan dan lempeng Asia di sebelah utara. Aktifitas dari lempeng besar tersebut telah terjadi sejak zaman Neogen atau sekitar 50 juta tahun yang lalu dan hingga sekarang ketiga lempeng tersebut juga masih aktif yang seringkali menyebabkan adanya guncangan gempa bumi yang berskala ringan hingga berat. Maka dari penjelasan di atas, wilayah dari kepulauan Indonesia terletak pada jalur lempeng samudera dan benua dimana lempeng-lempeng tersebut dapat beraktifitas layaknya ban berjalan atau convetor belt dan lempeng-lempeng tersebut dapat dipisahkan oleh adanya suatu batas lempeng yang sifat pergerakannya adalah konvergen atau saling bertumbukan dan divergen atau sebar pisah. Akibat dari suatu aktifitas lempeng tersebut maka tidak mengherankan jika kepulauan Indonesia sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi dimana dari dua aktifitas alam ini menyebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini Terbentuknya suatu pulau-pulau baru. Adanya deformasi atau suatu perubahan struktur geomorfologi di sejumlah wilayah Indonesia. Adanya likuifaksi tanah ambles dan suatu pergeseran tanah. Adanya perubahan topografi pada permukaan wilayah di Indonesia. Beberapa daerah rawan gempa yang ada di Indonesia dan letusan gunung berapi diantaranya adalah Pulau Krakatau, Pulau Alor, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Jawa-Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur karena pulau tersebut berada di jalur aktif suatu lempeng bumi dan jalur pegunungan berapi. Sedangkan proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut ini 1. Azoikum Yunani a = tidak; zoon = hewan, yaitu salah satu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada saat ini bumi baru akan terbentuk dengan suhu yang relative tinggi. Waktunya lebih dari satu miliar tahun lalu. 2. Palaezoikum, yaitu salah satu zaman purba tertua. Pada masa ini pula sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung kira-kira sekitar tahun. 3. Mesozoikum, yaitu salah satu zaman purba tengah. Pada masa ini juga hewan mamalia menyusui, hewan amfibi, burung, dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira sekitar tahun. 4. Neozoikum, yaitu sala satu zaman purba baru, yang dimulai sejak tahun yang lalu. Zaman ini juga dapat dibagi lagi menjadi dua tahap Tersier dan Quarter. Zaman es mulai bisa menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia mulai hidup. Manfaat Terbentuknya Kepulauan Indonesia Dari Bidang Biogeografi, kita juga bisa mempelajari bagaimana suatu proses penyebaran dari hewan dan tumbuhan, maksudnya asal mula dari penyebaran hewan dan tumbuhan tersebut. Dalam hal ini juga termasuk suatu penyebaran oleh para nenek moyang kita manusia, mungkin nenek moyang orang Indonesia pindah dari daratan Asia saat Indonesia masih tergabung dengan Asia. Secara Geografi, kita juga bisa mengetahui bahwa suatu daratan Asia yang tergabung dengan Asia, dan karena adanya aliran lava pada lempengan bumi dan peningkatan air laut yang menyebabkan terbentuknya pulau-pulau. Secara Konservasi, dengan dapat mengetahui terbentuknya suatu kepulauan Indonesia, yang salah satu penyebabnya adalah mencairnya lapisan es. Pada zaman dahulu, sebagian besar bumi kita ditutupi oleh es, dan mencairnya es karena adanya kenaikannya suhu bumi, mengakibatkan naiknya permukaan air laut, sehingga terbentuklah suatu pulau-pulau. Pada saat ini juga, yang lagi gemparnya isu global warming, yang dapat menyebabkan es di kutub mencair, tentu saja akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Dan hal itu akan dapat mengakibatkan luas suatu pulau akan menjadi kecil atau bisa jadi tenggelam. Kembali lagi ke global warming yang disebabkan oleh suatu efek rumah kaca dan aktifitas manusia lainnya yang dapat merusak lingkungan. Secara Agama, tentu saja kita akan sangat bersyukur dengan semua ciptaan yang Maha Kuasa. Secara Biologi, dengan mengetahui semua proses terbentuknya kepualuan Indonesia, tentu saja kita juga bisa mengetahui aliran gen dari suatu organisme, dan dapat membuka organisme tersebut akan berbeda secara simpatrik atau allopatrik. Proses Pembentukan Pulau Utama di Indonesia 1. Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga kepulauan Nusa Tenggara Pulau-pulau tersebut dapat terbentuk karena adanya suatu aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, hasil yang dapat dirasakan di wilayah permukaan bumi adalah adanya lava cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi. Lama kelamaan lava tersebut akan memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini dikenal juga sebagai Island Arc. 2. Pulau Sulawesi Pulau Sulawesi terbentuk akibat suatu pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut. 3. Pulau Papua dan Kalimantan Keduanya terbentuk dari suatu pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi. Teori tektonik lempeng ini menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang sangat luas bernama Pangea. Kemudian induk yang ada benua ini terpecah menjadi dua yaitu Godwana di Utara dan Laurasia di Selatan. Seiring berjalannya waktu kedua lempeng besar tersebut akan terpecah-pecah kembali menjadi benua-benua seperti sekarang. 4. Pulau – Pulau Kecil Proses terbentuknya pulau-pulau ini juga lebih sederhana dibanding yang lain. Mereka berasal dari suatu endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya. Semakin lama semakin besar dan akhirnya akan terbentuklah sebuah pulau baru. Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Terbentuknya Kepulauan Indonesia Sejarah, Proses & Faktor [ LENGKAP ] Semoga bermanfaat dan bisa berguna serta bisa menambah ilmu bagi para pencari ilmu. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Lainnya Disini Letak Wilayah Indonesia Benua Adalah Samudera Adalah Garis Khatulistiwa Flora Adalah Fauna Adalah
Taburgenderang tentang pembangunan Wilayah Kepulauan bukanlah suatu hal yang baru kita dengar. Isu tentang pembangunan Wilayah Kepulauan atau yang lebih dikenal dengan pembangunan kawasan pesisir, telah lama menjadi isu nasional sebagai suatu komitmen dalam membangun diri sebagai Negara Kepulauan (archipelagic Country).Hal itu dapat terlihat dari beberapa isu seperti isu penyewaan pulau, isu
Terbentuknya Kepulauan Indonesia Oleh Guru PendidikanDiposting pada September 24, 2020 – Hallo para pencari ilmu,jumpa kembali dalam artikel di Kali ini akan membahas mengenai Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia. Ada yang sudah tau bagaimana Indonesia ini terbentuk? Oke, mari […]
Sejarahproses pembentukan kepulauan Indonesia dari sejumlah sudut pandang yaitu sebagai berikut ini : 1. Proses Geologis Pembentukan kepulauan Indonesia dapat dijelaskan dari salah satu proses geologis yang terjadi pada saat proses pembentukan alam, yaitu suatu proses endogen dan eksogen.

Indonesia dengan luas wilayah Km2 yang secara geografis terletak diantara dua benua Benua Asia dan Benua Australia dan dua Samudra samudra Hindia dan samudra Pasifik.Indonesia juga merupakan Negara kepulauan yang memiliki buah pulau, jumlah tersebut adalah jumlah yang didaftarkan ke PBB, yang diidentifikasi berdasarkan metode dan definisi konvensi PBB. Secara zoogeografi, Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, garis ini memisahkan bagian barat Oriental region; Indo-malayan sub region dan bagian timur Australian region; Austro-malayan subregion.garis ini terletak antara pulau Bali dan pulau Lombok di selatan dan antara pulau Borneo dan pulau Sulawesi di Utara. Bagian barat termasuk di; pulau Sumatra, pulau Jawa dan pulau Borneo wilayah Indonesia disebut Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya, sedangkan pada bagian timur terdapat; pulau Sulawesi, Irian Jaya, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Sumba dan pulau-pulau kecil yang terdapat di sekitarnya. Hal ini dikarenakan fauna yang terdapat di Indonesia merupakan fauna yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari benua Asia dan benua Australia. Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia termasuk ke dalam Paleotropical kingdom; Indo-malaysian subkingdom; Malaysian region Lincoln et al, 1998. Perbedaan penyebaran fauna dan flora secara geografis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing dalam melakukan pemencaran dan senantiasa memiliki suatu luas jelajah tertentu dan terutama hewan terrestrial, yang dibatasi oleh barrier-barrier geografis. Sedangkan tumbuhan memiliki distribusi yang luas dengan cara pemencaran yang beragam. Kenapa fauna yang terdapat di bagian barat garis Wallace memiliki typical yang berbeda dengan yang terdapat di bagian timur? Apa factor utama yang menyebabkan hal ini? Tulisan kali ini akan membahas tentang sejarah terbentuknya wilayah Indonesia secara geografis, sehingga pertanyaan kita tentang pengaruh benua Asia dan Australia dalam fauna dan flora di Indonesia dapat dipahami dengan lebih mendetail. Baca Juga Aspek Geografi Rodinia 1200 Mya Pada 1200 juta tahun lalu, seluruh daratan yang ada di bumi tergabung menjadi super benua yang dinamakan dengan berada pada Era Neoproterozoic. Berdasarkan rekonstruksi ulang yang dilakukan oleh beberapa ahli, Rodinia tersusun dari beberapa Craton; Craton Amerika utara yang nantinya akan terpisah dan menjadi Laurasia, Craton ini dikelilingi oleh craton lainnya, pada bagian tenggara craton Eropa Timur, craton Amazonia dan craton Afrika barat. Pada bagian selatan, Rio plato dan San Fransisco, sedangkan pada bagian barat daya; craton Kongo dan craton Kalahari. Pada bagian timur laut; craton Australia, craton India dan craton untuk craton Siberia, craton china utara dan selatan, para ahli memiliki perbedaan pendapat untuk rekonstruksi craton ini. Pada super benua Rodinia, kita melihat bahwa Australia pada era ini, sudah mulai terpisah dari daratan lain, sehingga dinamakan craton Australia. Baca JugaRumus Skala Gondwana dan Laurasia 650 Mya Karena pergerakan kerak bumi, Rodinia terpisah menjadi dua super benua yaitu Gondwana dan laurasia. Bagian-bagian yang akan membentuk Indonesia termasuk ke dalam super benua Gondwana, juga Australia. Pada masa ini pulau Papua sudah terpisah dari pulau-pulau lainnya dari Indonesia masih tergabug dalam craton China Utara. Pangea 306 Mya Juga merupakan super benua yang terbentuk dari bersatunya Gondwana dan era Paleozoic, era setelah Neoproteozoic. Saya ingin membahas dalam tulisan terpisah mengenai perbedaan Rodinia dan tahun ini beberapa pulau dari Indonesia sudah mulai terpisah dari craton China Utara, para ahli menyebutnya dengan era ini craton China Utara dan craton China Selatan masih terpisah. Baca JugaKulit Bumi Litosfer – Pengertian, Teori, Struktur dan Manfaat Periode Cretaceous 94 Mya Periode Cretaceous termasuk ke dalam Era Mesozoic, pada periode ini China utara dan China selatan sedah menyatu dan mulai membentuk Benua juga dengan Malaya, juga bersatu ke dalam Benua ini. Periode Tertiary 50 Mya Periode ini juga termasuk ke dalam Era Cenozoic, pada periode ini Indonesia mulai terbentuk. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo masih terpisah jauh dengan pulau Papua. Bagaimana dengan Sulawesi, berdasarkan pendapat para ahli, Pulau Sulawesi terbentuk dari pulau-pulau kecil bagian dari daratan Asia, daratan Australia dan pulau-pulau kecil yang awalnya berada pada samudra Pasifik, yang disebabkan oleh pergerakan kulit bumi, pulau-pulau ini kemudian membentuk Sulawesi. Baca Juga Ilmu Alam Jadi, pulau-pulau cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu Mya.Pada Periode Quaternary sekitar 2 juta tahun yang lalu- sekarang itulah proses utama pembentukan kepulauan Indonesia. sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”. Paparan sunda ini terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu Bumi dan Glacier, beberapa kali pulalah Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat sekarang ini. Penjelasan ringkas ini, menggambarkan bahwa asal dari pulau-pulau yang terdapat di Indonesia berbeda-beda. Pulau Papua yang berasal dari craton Australia dahulunya, dan telah terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton China Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia, dan pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah. Berdasarkan rekonstruksi ini, kita bisa melihat darimana asal Fauna dan Flora yang terdapat di Fauna yang terdapat pad pulau Sumatra, Jawa dan Borneo memiliki karakter yang sama dengan yang terdapat di benua Asia, begitu juga denga pulau Papua yang berasal dari craton Australia. Sedangkan pulau unik Sulawesi yang terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia, Australia dan beberapa pulau dari Samudara Pasifik, menyebabkan pulau ini memiliki fauna yang unik dan khas. Wallace menyatakan perbedaan antara bagian timur dan Barat Indonesia dengan suatu garis, berdasarkan kepada hal ini dan juga berdasarkan observasi dan penelitian-penelitian yang dilakukannya. Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan terbesar di wilayah negara ini adalah lautan, berjajar di atasnya belasan ribu pulau yang sambung menyambung dari Sabang sampai garis pantai yang amat panjang, hutan tropis yang senantiasa menghijau karena terguyur hujan sepanjang tahun dengan berbagai satwa cantik di dalamnya dan puncak-puncak vulkanik yang mengintip di berbagai penjuru. Baca Juga 8 Pemanfaatan Air Laut Bagi Manusia Beserta Penjelasannya Dalam berbagai literatur keilmuan, disebutkan bahwa jumlah pulau yang dimiliki Indonesia sekitar pulau. Dari sekian banyak pulau itu, pernahkah anda berpikir untuk mengetahui bagaimana proses pembentukannya? Mengapa kita bisa memiliki penampang alam yang sedemikian uniknya ini, yang jarang dimiliki oleh banyak negara lain? Untuk itu kali ini saya akan mengajak anda belajar bersama tentang proses terbentuknya “Zamrud Khatulistiwa”. Sebuah teori geologi kuno menyebutkan, proses terbentuknya daratan yang terjadi di Asia belahan selatan adalah akibat proses pergerakan anak benua India ke utara yang bertabrakan dengan lempeng bumi bagian utara. Pergerakan lempeng bumi inilah yang kemudian melahirkan Gunung Himalaya. Konon proses yang terjadi pada 20-36 juta tahun yang silam itu menyebabkan sebagian anak benua di selatan terendam air laut, sehingga yang muncul di permukaan adalah gugusan-gugusan pulau nusantara yang merupakan mata rantai gunung berapi. Lalu bagaimana menurut teori geologi modern?Menurut ilmu kebumian yang lazim saat ini, pembentukan kepualuan Indonesia terkait dengan teori tektonik tektonik lempeng tectonic plate adalah teori yang menjelaskan pergerakan di kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan bumi seperti yang sekarang kita diami. Pergerakan diawali dengan menunjamnya lempeng dasar samudera yang disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras dan di tempat inilah terbentuk palung laut dasar laut yang dalam dan memanjang. Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia membuat wilayah Indonesia rawan akan gempa bumi namun juga kaya sumber daya mineral. Padahal Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng besar dunia Lempeng Eurasia, Indo-Australia, Filipina dan Pasifik. Lempeng-lempeng itu selalu bergerak 5-9 cm per tahun dan karena massa batuan yang bergerak besar maka energi yang dihasilkan besar pula. Hal tersebut berdampak bukan hanya pada banyaknya aktivitas vulkanis dan tektonis di Indonesia, tapi juga tenaga besar yang terjadi pada fenomena-fenomena tersebut. Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera. Demikian pula subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatera dan deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit samudera yang tak lain adalah Parit Jawa Sunda. Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan bumi. Dari tiga tipe batas lempeng yang dikenal konvergen, divergen dan shear, terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen dimana terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dari selatan, lempeng Pasifik dari timur dan lempeng Asia dari utara. Setelah dijelaskan panjang lebar tentang dasar keilmuannya, selanjutnya mari kita masuk ke pembahasan inti. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau ini menjadi bagian utama dari kepulauan dalamnya terdapat lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi itu terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut bahkan Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif/Ring of Fire, sehingga terdapat puluhan patahan aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Lalu bagaimana proses pembentukan pulau-pulau utama ini? Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia Pulau-pulau cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu Mya.Pada Periode Quaternary sekitar 2 juta tahun yang lalu- sekarang itulah proses utama pembentukan kepulauan Indonesia. sekitar 1 juta tahun yang lalu, pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”. Paparan sunda ini terpisah oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu Bumi dan Glacier, beberapa kali pulalah Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat sekarang ini. Dengan demikian asal usul dari pulau-pulau yang terdapat di Indonesia berbeda-beda. Pulau Papua yang berasal dari craton Australia dahulunya, dan telah terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di Indonesia. Baca Juga Hutan Produksi Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton China Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia, dan pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah. Berdasarkan rekonstruksi ini, kita bisa melihat dari mana asal Fauna dan Flora yang terdapat di Indonesia. sehingga Fauna yang terdapat pad pulau Sumatra, Jawa dan Borneo memiliki karakter yang sama dengan yang terdapat di benua Asia, begitu juga denga pulau Papua yang berasal dari craton Australia. Sedangkan pulau unik Sulawesi yang terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia, Australia dan beberapa pulau dari Samudara Pasifik, menyebabkan pulau ini memiliki fauna yang unik dan khas. Menurut para ahli bumi, posisi pulau-pulau di Kepulauan Indonesia terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi. Inti perut bumi tersebut berupa lava cair bersuhu sangat tinggi. Makin ke dalam tekanan dan suhunya semakin tinggi. Pada suhu yang tinggi itu material-material akan meleleh sehingga material di bagian dalam bumi selalu berbentuk cairan panas. Suhu tinggi ini terus menerus bergejolak mempertahankan cairan sejak jutaan tahun lalu. Ketika ada celah lubang keluar, cairan tersebut keluar berbentuk lava cair. Ketika lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin dari ribuan derajat menjadi hanya bersuhu normal sekitar 30 derajat. Pada suhu ini cairan lava akan membeku membentuk batuan beku atau kerak. Keberadaan kerak benua daratan dan kerak samudera selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma dari perut bumi. Pergerakan unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan tektonis. Sebagian wilayah di Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Pasifik di timur. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut dapat berupa subduksi pergerakan lempeng ke atas, obduksi pergerakan lempeng ke bawah dan kolisi tumbukan lempeng. Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi tabrakan lempeng-lempeng. Pergerakan mendatar berupa pergeseran lempeng-lempeng tersebut masih terus berlangsung hingga sekarang. Perbenturan lempeng-lempeng tersebut menimbulkan dampak yang berbeda-beda. Namun semuanya telah menyebabkan wilayah Kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil hingga rawan gempa sepanjang waktu. Pada masa Paleozoikum masa kehidupan tertua keadaan geografis Kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti sekarang ini. Di kala itu wilayah ini masih merupakan bagian dari samudera yang sangat luas, meliputi hampir seluruh bumi. Pada fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan lempenglempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal sebagai fase tektonis orogenesa laramy, sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah. Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya. Sebagian di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. Baca JugaPengertian, Proses Terjadinya Dan Macam Jenis Hutan Di Indonesia Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga kepulauan Nusa Tenggara Pulau-pulau tersebut terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, hasil yang dapat dirasakan di permukaan bumi adalah adanya lava cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi. Lama kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini dikenal sebagai Island Arc. Pulau Sulawesi Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut. Pulau Papua dan Kalimantan Keduanya memilki kesamaan proses terbentuknya, mereka terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi, sesuai teori Plate Tectonic yang menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang maha luas bernama Pangea lalu terpecah menjadi dua yaitu Godwanadi Selatan dan Laurasiadi Utara. Seiring waktu berjalan kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi pecahan benua-benua seperti sekarang ini, Asia, Afrika, Amerika, Australia, dulunya adalah satu pualu sendiri berada di atas lempeng benua Asia dan Irian Jaya termasuk di dalam lempeng Australia. Keduanya terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan tektonik lempeng menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang sangat luas bernama Pangea, kemudian induk benua ini terpecah menjadi dua yaitu Godwana di Utara dan Laurasia di Selatan.Seiring berjalannya waktu kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi benua-benua seperti sekarang. Pulau-Pulau Kecil Proses terbentuknya pulau-pulau ini lebih sederhana dibanding yang lain. Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lama semakin besar dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau baru. Sekian penjelasan artikel diatas tentang semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia

petakonsep peradaban awal di kepulauan nusantara perkembangan bumi dan munculnya makluk hidup asalusul bumi terbentuknya kepulauan indonesia corak kehidupan dan hasil 2 budaya pada masa praaksara indonesia perkembangan makhluk hidup tenaga endogen masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana hasil kebudayaan pada masa praaksara Awal terbentuknya kepulauan Indonesia. Sumber adalah negara yang memiliki ribuan pulau. Tentunya sejarah dan proses awal terbentuknya kepulauan Indonesia sangatlah panjang. Apalagi ada beberapa teori yang mengemukakan tentang proses terbentuknya pulau-pulau di wilayah Indonesia. Secara geologis, kepulauan Indonesia berada pada jalur penumjaman lempeng bumi, seperti penunjaman Lempeng Samudera Indo-Australia dengan Lempeng Benua dan Proses Awal Terbentuknya Kepulauan IndonesiaAwal terbentuknya kepulauan Indonesia. Sumber adalah sejarah dan proses awal terbentuknya kepulauan Indonesia yang dikutip dari buku Menelaah Historiografi Nasional Indonesia karya Ahmad Choirul Rofiq 201691.Pembentukan kepulauan Indonesia bisa dijelaskan dari proses geologis yang terjadi saat pembentukan alam, yaitu proses endogen dan eksogen. Tenaga endogen merupakan proses pembentukan alam yang bersumber dari aktivitas dinamik bumi. Aktivitas ini mengakibatkan adanya deformasi kerak bumi yang mengakibatkan formasi daratan Indonesia terpisah satu sama tenaga eksogen adalah proses pembentukan alam yang bersumber dari luar permukaan bumi, seperti iklim, hujan, angin, hingga perubahan temperature batuan yang mengalami pelapukan pada proses Proses Tektonik LempengPada proses ini, seluruh kerak bumi adalah suatu lempeng yang sifatnya kaku terhadap satu sama lain di atas suatu cairan plastis yang mana masing-masing lembeng akan bergerak menjauh dari pusatnya. Dengan kata lain, proses pembentukan kepulauan Indonesia bisa terlihat pada pemunculan beberapa pulau yang ada di sepanjang Samudera Hindia dan Proses Tektonik KepulauanKepulauan Indonesia memiliki kaitan erat dengan perkembangan tektonik kepulauan yang asalnya dari proses lempeng tektonik. Berdasarkan klasifikasinya, kepulauan Indonesia terbentuk dari tiga hasil pergerakan lempeng besar, yakni lempeng di pasifik sebelah barat, lempeng samudera Hindia di sebelah selatan, dan juga lempeng Asia di sebelah lempeng besar tersebut sudah ada sejak zaman Neogen yang terjadi sekitar 50 juta tahun. Hingga saat ini, ketiga lempeng tersebut masih aktif dan pada kondisi tertentu bisa menyebabkan adanya guncangan gempa bumi berskala ringan hingga berat di daerah-daerah tertentu, khususnya daerah rawan gempa. Anne

TERBENTUKNYAKEPULAUAN INDONESIA Seperti yang kita ketahui bersama, Negara kita, Indonesia adalah negara kepulauan TERBESAR di dunia. 2/3 wilayahnegara kita adalah berupa lautan dengan sisanya berupa ribuan pulau yang saling sambung menyambung dari Sabang sampai Merauke. Kurang

Terbentuknya Kepulauan Indonesia – Ada banyak teori dan penjelasan tentang penciptaan bumi, mulai dari mitos sampai kepada penjelasan agama dan ilmu pengetahuan. Kali ini kamu belajar sejarah sebagai cabang keilmuan, pembahasannya adalah pendekatan ilmu pengetahuan, yakni asumsi-asumsi ilmiah, yang kiranya juga tidak perlu bertentangan dengan ajaran agama. Salah satu di antara teori ilmiah tentang terbentuknya bumi adalah Teori “Dentuman Besar” Big Bang, seperti dikemukaan oleh sejumlah ilmuwan, seperti ilmuwan besar Inggris, Stephen Hawking. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta mulanya berbentuk gumpalan gas yang mengisi seluruh ruang jagad raya. Jika digunakan teleskop besar Mount Wilson untuk mengamatinya akan terlihat ruang jagad raya itu luasnya mencapai radius tahun cahaya. Gumpalan gas itu suatu saat meledak dengan satu dentuman yang amat dahsyat. Setelah itu, materi yang terdapat di alam semesta mulai berdesakan satu sama lain dalam kondisi suhu dan kepadatan yang sangat tinggi, sehingga hanya tersisa energi berupa proton, neutron dan elektron, yang bertebaran ke seluruh arah. Ledakan dahsyat itu menimbulkan gelembung-gelembung alam semesta yang menyebar dan menggembung ke seluruh penjuru, sehingga membentuk galaksi, bintang-bintang, matahari, planet-planet, bumi, bulan dan meteorit. Bumi kita hanyalah salah satu titik kecil saja di antara tata surya yang mengisi jagad semesta. Di samping itu banyak planet lain termasuk bintang-bintang yang menghiasi langit yang tak terhitung jumlahnya. Boleh jadi ukurannya jauh lebih besar dari planet bumi. Bintang-bintang berkumpul dalam suatu gugusan, meskipun antarbintang berjauhan letaknya di angkasa. Ada juga ilmuwan astronomi yang mengibaratkan galaksi bintang-bintang itu tak ubahnya seperti sekumpulan anak ayam, yang tak mungkin dipisahkan dari induknya. Jadi di mana ada anak ayam di situ pasti ada induknya. Seperti halnya dengan anak-anak ayam, bintang-bintang di angkasa tak mungkin gemerlap sendirian tanpa disandingi dengan bintang lainnya. Sistem alam semesta dengan semua benda langit sudah tersusun secara menakjubkan dan masing-masing beredar secara teratur dan rapi pada sumbunya masing-masing. Selanjutnya proses evolusi alam semesta itu memakan waktu kosmologis yang sangat lama sampai berjuta tahun. Terjadinya evolusi bumi sampai adanya kehidupan memakan waktu yang sangat panjang. Ilmu paleontologi membaginya dalam enam tahap waktu geologis. Masing-masing ditandai oleh peristiwa alam yang menonjol, seperti munculnya gunung-gunung, benua, dan makhluk hidup yang paling sederhana. Sedangkan proses evolusi bumi dibagi menjadi beberapa periode sebagai berikut. Azoikum Yunani a = tidak; zoon = hewan, yaitu zaman sebelum adanya kehidupan. Pada saat ini bumi baru terbentuk dengan suhu yang relatif tinggi. Waktunya lebih dari satu miliar tahun lalu. Palaezoikum, yaitu zaman purba tertua. Pada masa ini sudah meninggalkan fosil flora dan fauna. Berlangsung kira-kira tahun. Mesozoikum, yaitu zaman purba tengah. Pada masa ini hewan mamalia menyusui, hewan amfibi, burung dan tumbuhan berbunga mulai ada. Lamanya kira-kira tahun. Neozoikum, yaitu zaman purba baru, yang dimulai sejak tahun yang lalu. Zaman ini dapat dibagi lagi menjadi dua tahap Tersier dan Quarter. Zaman es mulai menyusut dan makhluk-makhluk tingkat tinggi dan manusia mulai hidup. Merujuk pada tarikh bumi di atas, sejarah di Kepulauan Indonesia terbentuk melalui proses yang panjang dan rumit. Sebelum bumi didiami manusia, kepulauan ini hanya diisi tumbuhan flora dan fauna yang masih sangat kecil dan sederhana. Alam juga harus menjalani evolusi terus-menerus untuk menemukan keseimbangan agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi alam dan iklim, sehingga makhluk hidup dapat bertahan dan berkembang biak mengikuti seleksi alam. Gugusan kepulauan ataupun wilayah maritim seperti yang kita temukan sekarang ini terletak di antara dua benua dan dua samudra, antara Benua Asia di utara dan Australia di selatan, antara Samudra Hindia di barat dan Samudra Pasifik di belahan timur. Faktor letak ini memainkan peran strategis sejak zaman kuno sampai sekarang. Namun sebelum itu marilah kita sebentar berkenalan dengan kondisi alamnya, terutama unsur-unsur geologi atau unsurunsur geodinamika yang sangat berperan dalam pembentukan Kepulauan Indonesia. Menurut para ahli bumi, posisi pulau-pulau di Kepulauan Indonesia terletak di atas tungku api yang bersumber dari magma dalam perut bumi. Inti perut bumi tersebut berupa lava cair bersuhu sangat tinggi. Makin ke dalam tekanan dan suhunya semakin tinggi. Pada suhu yang tinggi itu material-material akan meleleh sehingga material di bagian dalam bumi selalu berbentuk cairan panas. Suhu tinggi ini terus-menerus bergejolak mempertahankan cairan sejak jutaan tahun lalu. Ketika ada celah lubang keluar, cairan tersebut keluar berbentuk lava cair. Ketika lava mencapai permukaan bumi, suhu menjadi lebih dingin dari ribuan derajat menjadi hanya bersuhu normal sekitar 30 derajat. Pada suhu ini cairan lava akan membeku membentuk batuan beku atau kerak. Keberadaan kerak benua daratan dan kerak samudra selalu bergerak secara dinamis akibat tekanan magma dari perut bumi. Pergerakan unsur-unsur geodinamika ini dikenal sebagai kegiatan tektonis. Sebagian wilayah Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu Lempeng Lapisan bumi, mulai dari bagian inti dalam sampai bagian kerak bumiatas, obduksi pergerakan lempeng ke bawah dan kolisi tumbukan lempeng. Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi tabrakan lempeng-lempeng. Pergerakan mendatar berupa pergeseran lempeng-lempeng tersebut masih terus berlangsung hingga sekarang. Perbenturan lempeng-lempeng tersebut menimbulkan dampak yang berbeda-beda. Namun semuanya telah menyebabkan wilayah Kepulauan Indonesia secara tektonis merupakan wilayah yang sangat aktif dan labil hingga rawan gempa sepanjang waktu. Pada masa Paleozoikum masa kehidupan tertua keadaan geografis Kepulauan Indonesia belum terbentuk seperti sekarang ini. Di kala itu wilayah ini masih merupakan bagian dari samudra yang sangat luas, meliputi hampir seluruh bumi. Pada fase berikutnya, yaitu pada akhir masa Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu, kegiatan tektonis itu menjadi sangat aktif menggerakkan lempenglempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Kegiatan ini dikenal sebagai fase tektonis orogenesa larami, sehingga menyebabkan daratan terpecah-pecah. Benua Eurasia menjadi pulau-pulau yang terpisah satu dengan lainnya. Sebagian di antaranya bergerak ke selatan membentuk pulau-pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi serta pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Banda. Hal yang sama juga terjadi pada Benua Australia. Sebagian pecahannya bergerak ke utara membentuk pulau-pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara Timur dan sebagian Maluku Tenggara. Pergerakan pulau-pulau hasil pemisahan dari kedua benua tersebut telah mengakibatkan wilayah pertemuan keduanya sangat labil. Kegiatan tektonis yang sangat aktif dan kuat telah membentuk rangkaian Kepulauan Indonesia pada masa Tersier sekitar 65 juta tahun lalu. Sebagian besar daratan Sumatra, Kalimantan dan Jawa telah tenggelam menjadi laut dangkal sebagai akibat terjadinya proses kenaikan permukaan laut atau transgresi. Sulawesi pada masa itu sudah mulai terbentuk, sementara Papua sudah mulai bergeser ke utara, meski masih didominasi oleh cekungan sedimentasi laut dangkal berupa paparan dengan terbentuknya endapan batu gamping. Pada kala Pliosen sekitar lima juta tahun lalu, terjadi pergerakan tektonis yang sangat kuat, yang mengakibatkan terjadinya proses pengangkatan permukaan bumi dan kegiatan vulkanis. Ini pada gilirannya menimbulkan tumbuhnya atau mungkin lebih tepat terbentuk rangkaian perbukitan struktural seperti perbukitan besar gunung, dan perbukitan lipatan serta rangkaian gunung api aktif sepanjang gugusan perbukitan itu. Gunung api aktif dan rangkaian perbukitan struktural tersebar di sepanjang bagian barat Pulau Sumatra, berlanjut ke sepanjang Pulau Jawa ke arah timur hingga Kepulauan Nusa Tenggara serta Kepulauan Banda. Kemudian terus membentang sepanjang Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. Pembentukan daratan yang semakin luas itu telah membentuk Kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau-pulau seperti sekarang ini. Hal itu telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal Pleistosen 1,8 juta tahun lalu. Jadi pulau-pulau di kawasan Kepulauan Indonesia ini masih terus bergerak secara dinamis, sehingga tidak heran jika masih sering terjadi gempa, baik vulkanis maupun tektonis. Letak Kepulauan Indonesia yang berada pada deretan gunung api membuatnya menjadi daerah dengan tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang sangat tinggi. Kekayaan alam dan kondisi geografis ini telah mendorong lahirnya penelitian dari bangsabangsa lain. Dari sekian banyak penelitian terhadap flora dan fauna tersebut yang paling terkenal di antaranya adalah penelitian Alfred Russel Wallace yang membagi Indonesia dalam dua wilayah yang berbeda berdasarkan ciri khusus baik fauna maupun floranya. Pembagian itu adalah Paparan Sahul di sebelah timur, Paparan Sunda di sebelah barat. Zona di antara paparan tersebut kemudian dikenal sebagai wilayah Wallacea yang merupakan pembatas fauna Untuk memperkaya pengetahuan tentang hal ini, kamu bisa membaca Alfred Russel Wallace. Kepulauan Nusantara. yang membentang dari Selat Lombok hingga Selat Makassar ke arah utara. Fauna-fauna yang berada di sebelah barat garis pembatas itu disebut dengan Indo-Malayan region. Di sebelah timur disebut dengan Australia Malayan region. Garis itulah yang kemudian kita kenal dengan Garis Wallacea. Merujuk pada tarikh bumi di atas, keberadaan manusia di muka bumi dimulai pada zaman Quater sekitar tahun lalu atau disebut juga zaman es. Dinamakan zaman es karena selama itu es dari kutub berkali-kali meluas sampai menutupi sebagian besar permukaan bumi dari Eropa Utara, Asia Utara dan Amerika Utara Peristiwa itu terjadi karena panas bumi tidak tetap, adakalanya naik dan adakalanya turun. Jika ukuran panas bumi turun dratis maka es akan mencapai luas yang sebesar-besarnya dan air laut akan turun atau disebut zaman Glacial. Sebaliknya jika ukuran panas naik, maka es akan mencair, dan permukaan air laut akan naik yang disebut zaman Interglacial. Zaman Glacial dan zaman Interglacial ini berlangsung silih berganti selama zaman Diluvium Pleistosen. Hal ini menimbulkan berbagai perubahan iklim di seluruh dunia, yang kemudian mempengaruhi keadaan bumi serta kehidupan yang ada diatasnya termasuk manusia, sedangkan zaman Alluvium Holosen berlangsung kira-kira tahun yang lalu hingga sekarang ini. Sejak zaman ini mulai terlihat secara nyata adanya perkembangan kehidupan manusia, meskipun dalam taraf yang sangat sederhana baik fisik maupun kemampuan berpikirnya. Namun demikian dalam rangka untuk mempertahankan diri dan keberlangsungan kehidupannya, secara lambat laun manusia mulai mengembangkan kebudayaan. Beruntung kita bangsa Indonesia memiliki temuan bermacam-macam jenis manusia purba beserta hasil-hasil kebudayaannya, sehingga sejak akhir abad ke-19 para ilmuwan tertarik untuk melakukan kajian di negeri kita.[pi] Tagskesimpulan terbentuknya kepulauan indonesia . 172 166 154 179 5 205 371 195

peta konsep terbentuknya kepulauan indonesia